
Seperti seorang Nahkoda, walaupun mempunyai ilmu yang dalam tentang karang yang ada di dalam air, tentang udara yang mungkin mendatangkan angin ribut, badai, taufan, walaupun mempunyai itu, tetapi sewaktu-waktu ia mesti awas, menyesuaikan diri dengan keadaan baru yang timbul.
Berapa besar kekuatan di masing-masing pihak belum kita tahu sebelum perang pecah dan kalau perang itu pecah belum bisa dipastikan apakah kekuatan masing-masing itu akan berlangsung terus. Berunding atas pengakuan kemerdekaan 100 %, bukan untuk 100 %, berarti tawar-menawar. walaupun hujan pelor, tidak boleh kita menyingkir. Kalau tidak, apa gunanya memproklamirkan? Membela kemerdekaan adalah Hak Mutlak.Bukan berunding rundang-runding sampai negara habis, bukan itu!
Uraian Mendadak: Jogjakarta 7 November 1948
Tidak ada komentar:
Posting Komentar