“...aku benci objektivitas yang sempit...”
Si penulis atau sang seniman ditanggapi oleh media-media yang telah memahami karyanya sebagai sebuah penggambaran yang menyedihkan bagi sebuah panduan publik. Beberapa jurnalis menanggapinya sebagai sebuah seni untuk anak bayi.
Aku telah merekam secara akurat perihal perkembangan, hukum, moral-moral, dan kualitas menakjubkan lainnya, yang telah didiskusikan oleh berbagai orang-orang pandai di dalam banyak sekali buku dengan maksud, yang pada akhirnya, bahwa mereka telah berdansa menurut koar-koar personal mereka, dan karena itu mereka benar mengenai koar-koar mereka.
Orang-orang berpendapat kalau mereka dapat menjelaskan secara rasional dari apa yang mereka tulis. Namun itu cukup relatif. Tidak ada yang namanya kebenaran mutlak.
Apa benar kalau orang-orang berpendapat bahwa dengan logika ketelitian yang fasih, mereka telah menjelaskan kebenaran dan menciptakan keakuratan dari opini-opini mereka? Dengan menaruh label pada sesuatu, pertempuran antara para filsuf pun terjadi, pengerupan uang, makna dan kecermatan isi dan perkiraan. Aku benci objektivitas yang sempit, ilmu yang mempertimbangkan bahwa segala sesuatunya selalu teratur.
Sang seniman protes: tiap halaman harus meledak, entah karena absurditas yang membingungkan, atau karena antusiasme dari prinsipprinsip maupun tipografinya. Aku tidak punya hak untuk membawa yang lain ke dalam kebangkitanku, aku tidak menyuruh orang untuk mengikutiku, karena semua orang menciptakan karya seni mereka dengan cara mereka sendiri. Apakah kita membuat karya seni untuk mendapatkan uang dan membuat kaum borjuis bahagia?
Aku menghancurkan penggambaran dari otak, juga apa yang disebut sebagai organisasi sosial. Dengan diatur oleh moral-moral dan logika telah memungkinkan kita untuk tidak menjadi apapun selain orang yang tenang di hadapan seorang polisi, penyebab dari perbudakan. Omong kosong busuk. Moralitas menginfusikan coklat ke dalam saluran darah setiap orang. Ini tidaklah dilakukan oleh kekuatan yang supernatural, tapi karena sebuah kepercayaan terhadap ide-ide dagang dan monopoli-monopoli akademik.
Aku menentang sistem-sistem; sistem yang paling dapat diterima adalah untuk tidak memiliki sistem maupun prinsip. Di sisi lain ada sebuah dunia yang terhuyung-huyung di dalam penerbangannya, menuju neraka yang menyeluruh; di sisi yang lainnya lagi, orang-orang baru: yang tak tahu adat, menderap, menunggangi cegukan. Mereka yang bergabung dengan kami tetap memegang kebebasannya.
Setiap orang harus teriak—ada kerja-kerja destruktif dan negatif yang hebats yang harus dilakukan. Untuk membersihkan, dan menyapu. Kemurnian dari individu termaterialkan setelah kita melewati kebodohan, keagresifan yang menyeluruh dari sebuah dunia yang dikendalikan oleh para bandit yang telah memusnahkan dan menghancurkan dunia selama berabad-abad. Tanpa tujuan ataupun rencana, tanpa organisasi—kebodohan yang tidak terkontrol, dekomposisi.
Aku pastikan padamu bahwa tidak ada yang namanya permulaan, dan kami tidaklah takut. Kami bukannya sentimentil. Kami layaknya sebuah angin ribut yang merobek tirai dari awan-awan dan doa-doa, kami sedang mempersiapkan pertunjukan bencana yang hebat, lautan api dan dekomposisi. Mempersiapkan sebuah akhir dari kedukacitaan, dan menggantikan tangis dengan sirene yang menyebar dari satu kontinen ke kontinen lainnya, genderang perang dengan keriangan yang mendalam, akan menyingkirkan racun kesedihan.
Setelah pertempuran, harapan pada sebuah kemanusiaan yang murni akan datang. Terlepas dari keinginan untuk merdeka, terlepas dari ketidakpercayaan terhadap komunitas, untuk mengembalikan fantasi individual. Berjuang untuk melawan dan menentang pemikiran dapat dengan segera terealisasikan, dengan dashyatnya, membawa kita menuju penyingkapan misteri dari roti sehari-hari dan bunga lili dari lapangan ekonomi.
Setiap produk menjijikan yang dapat menjadi sebuah negasi adalah keluarga dari Dada. Protes dengan kepalan-kepalan dari seluruh jiwa di dalam tindakan destruktif—Dada. Perkenalan yang sampai sekarang ini ditolak oleh kesopanan seksual karena kompromi lembek dan perilaku yang sepantasnya—Dada. Penghapusan logika, dansa dari mereka yang tidak dapat melakukan kreasi—Dada. Kemerdekaan—Dada Dada Dada. Raungan dari luka-luka yang terbentuk, penyimpulan antar lawan-lawan dan kontradiksi-kontradiksi, keanehan-keanehan dan ketidakrelevanan— kehidupan.
--Sesuka hati diadaptasi dari Dada Manifesto 1918 Tristan Tzara.
Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar