“...bukan dengan sebuah topi di tanganmu, namun dengan sebuah senapan di genggamanmu...”
Anarkisme selalu menjadi sebuah kekuatan popular yang dashyat di sepanjang Amerika Latin semenjak gelombang imigrasi dari Eropa di akhir abad 19. Meskipun kekuatannya mulai berkurang menjelang tahun 1920an, Anarkisme masa sekarang menjadi kekuatan yang cukup penting di Bolivia serta di dalam beberapa gerakan gerilya. Dari tahun 1870 sampai 1917, Brazil sendiri menerima lebih dari satu juta imigran asal Italia, Spanyol dan Portugal.
Di antara mereka banyak kaum anarkis, termasuk Oreste Fistori, seorang penulis dan pengorganisir serikat yang gigih, yang berasal dari Italia.
Anarko-Sindikalisme dengan cepat mendominasi gerakan radikal, namun ketika banjir kekerasan, pemogokan berdarah yang berujung pada meningkatnya represi dari pemerintah, banyak dari kaum anarkis yang dideportasikan. Perang Dunia Pertama menyebabkan kehancuran ekonomi bagi para pekerja dan harga-harga makanan meroket. Pada bulan Juli 1917, 20.000 pemogok di Sao Paulo bentrok dengan polisi.
Dalam periode yang sama, gerakan anarkis mengalami perkembangan yang pesat di Argentina, terutama di antara para mekanik, pekerja pelabuhan, tukang bangunan dan pembuat roti. Di tahun 1905 kaum anarkis mendominasi Federasi Pekerja Regional Argentina (FORA), dan di bulan Mei 1910 mereka mengorganisir sebuah pemogokan besar-besaran. Polisi kemudian menyerang kantor-kantor serikat serta koran-korannya dan ratusan anarkis dipenjarakan maupun dipulangkan. Untuk merespon tindakan ini, gedung teater utama di Buenos Aires dibom, sebuah kejadian yang menyebabkan represi yang lebih hebat. Pada tahun 1922, delegasi dari Argentina dan Chili mewakili 300.000 pekerja pada Konferensi Internasional Sindikalis di Berlin, namun pada tahun 1930an Anarkisme di kedua negara, Brazil dan Argentina, tidak memperlihatkan pengaruh yang kuat.
Peru dan Bolivia juga memiliki sebuah gerakan anarkis yang aktif. Di Peru gerakan ini diinspirasikan oleh Manuel Prada, pendiri dari Serikat Nasional dan Direktur Perpustakaan Nasional, sebuah pusat bagi perjuangan kemerdekaan individu dan penghapusan segala bentuk negara dan kepemilikan pribadi. Prada memfokuskan diri pada penindasan perempuan dan kaum Indian yang dilakukan oleh Gereja. Salah satu pengikutnya, Victor Haya, pada tahun 1921 mendirikan universitas popular bagi pekerja dan kaum Indian. Di tahun 1923, Haya dideportasikan setelah sebuah demonstrasi anti-gereja yang ia pimpin membuat lima orang demonstran terbunuh.
Anarkisme juga tersebar ke Amerika Tengah, Mexico dan Kuba. Pada tahun 1897, tukang cetak Romera Rosa memimpin terbentuknya formasi pertama dari serikat nasional di Puerto Rico, yang dinamai FRO, dan kerumunan orang banyak berkumpul untuk mendengar Louisa Capetillo, seorang anarkis yang memperjuangkan hak-hak wanita, juga kasih sayang yang merdeka. Ada banyak kelompok anarkis di San Salvador, Guatemala dan Costa Rica, juga di Nikaragua. Seorang anarko-sindikalis Augusto Sandino pada saat itu—tahun 1920an—menjadi pusat dari pergolakan radikal.
Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper
Di antara mereka banyak kaum anarkis, termasuk Oreste Fistori, seorang penulis dan pengorganisir serikat yang gigih, yang berasal dari Italia.
Anarko-Sindikalisme dengan cepat mendominasi gerakan radikal, namun ketika banjir kekerasan, pemogokan berdarah yang berujung pada meningkatnya represi dari pemerintah, banyak dari kaum anarkis yang dideportasikan. Perang Dunia Pertama menyebabkan kehancuran ekonomi bagi para pekerja dan harga-harga makanan meroket. Pada bulan Juli 1917, 20.000 pemogok di Sao Paulo bentrok dengan polisi.
Dalam periode yang sama, gerakan anarkis mengalami perkembangan yang pesat di Argentina, terutama di antara para mekanik, pekerja pelabuhan, tukang bangunan dan pembuat roti. Di tahun 1905 kaum anarkis mendominasi Federasi Pekerja Regional Argentina (FORA), dan di bulan Mei 1910 mereka mengorganisir sebuah pemogokan besar-besaran. Polisi kemudian menyerang kantor-kantor serikat serta koran-korannya dan ratusan anarkis dipenjarakan maupun dipulangkan. Untuk merespon tindakan ini, gedung teater utama di Buenos Aires dibom, sebuah kejadian yang menyebabkan represi yang lebih hebat. Pada tahun 1922, delegasi dari Argentina dan Chili mewakili 300.000 pekerja pada Konferensi Internasional Sindikalis di Berlin, namun pada tahun 1930an Anarkisme di kedua negara, Brazil dan Argentina, tidak memperlihatkan pengaruh yang kuat.
Peru dan Bolivia juga memiliki sebuah gerakan anarkis yang aktif. Di Peru gerakan ini diinspirasikan oleh Manuel Prada, pendiri dari Serikat Nasional dan Direktur Perpustakaan Nasional, sebuah pusat bagi perjuangan kemerdekaan individu dan penghapusan segala bentuk negara dan kepemilikan pribadi. Prada memfokuskan diri pada penindasan perempuan dan kaum Indian yang dilakukan oleh Gereja. Salah satu pengikutnya, Victor Haya, pada tahun 1921 mendirikan universitas popular bagi pekerja dan kaum Indian. Di tahun 1923, Haya dideportasikan setelah sebuah demonstrasi anti-gereja yang ia pimpin membuat lima orang demonstran terbunuh.
Anarkisme juga tersebar ke Amerika Tengah, Mexico dan Kuba. Pada tahun 1897, tukang cetak Romera Rosa memimpin terbentuknya formasi pertama dari serikat nasional di Puerto Rico, yang dinamai FRO, dan kerumunan orang banyak berkumpul untuk mendengar Louisa Capetillo, seorang anarkis yang memperjuangkan hak-hak wanita, juga kasih sayang yang merdeka. Ada banyak kelompok anarkis di San Salvador, Guatemala dan Costa Rica, juga di Nikaragua. Seorang anarko-sindikalis Augusto Sandino pada saat itu—tahun 1920an—menjadi pusat dari pergolakan radikal.
Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar