Kekalahan Komune melemahkan situasi mental kaum pekerja Perancis dan melahirkan kepercayaan diri yang baru bagi kaum Borjuis. Industri yang ada, yang kebanyakan dijalankan dalam tempat kerajinan berskala kecil, dengan cepat ditransformasikan oleh jalur-jalur produksi pabrik-pabrik. Pekerja tidak berdaya menghadapi ini. Jam kerja yang panjang, upah rendah, dan disiplin yang kaku menimbulkan kemiskinan yang luas; setiap niatan untuk membangun serikat dihadapi oleh kesangsian dan kelaparan.
Untuk membalas keadaan ini, kaum anarkis memulai sebuah kampanye kekerasan. Era dari “Propaganda dengan Perbuatan” telah dimulai.
Dengan tenang dan nyaman kaum borjuis tertidur, namun era dari kengerian dan rasa takut akan prahara-prahara yang bengis, akan balas dendam yang berdarah sedang menyingsing. Ledakan yang kejam dan membutakan mata akan memberi cahaya untuk mimpi-mimpi, properti merinding dan hancur di dalam ledakan dinamit yang memekakan telinga, istana-istana batu akan retak dan membuka persiapan bagi sebuah penyerangan yang akan menimbulkan gelombang bagi kaum miskin dan kelaparan. Ini adalah waktunya balas dendam, bom-bom telah menyuarakan tuntutannya—dengan dinamit demi anarki!Untuk membalas keadaan ini, kaum anarkis memulai sebuah kampanye kekerasan. Era dari “Propaganda dengan Perbuatan” telah dimulai.
Selama 20 tahun kaum anarkis menggunakan bom, pistol bahkan pisau tiap kali menyerang para Raja, Presiden, Menteri maupun kaum milyuner di dalam tiap kesempatan:
- St. Petersburg, 1878: Sergei Kravchinski membunuh kepala Polisi Rahasia Rusia.
- Madrid, 1878: Giovanni Passanante mencoba membunuh Raja Itali.
- Madrid, 1880: Otero mencoba membunuh Raja dan Ratu Spanyol.
- Jerman, 1884: August Reinsdorf mencoba meledakan Kaisar Wilhem.
- Paris, 1886: Charles Gallo melempar asam vitriolic ke para pemegang saham yang berada di gedung Bursa Saham, sambil berteriak: “panjang umur Anarkisme! Kematian untuk kaum borjuis! Kumpulan orang-orang idiot!”
- Barcelona, 1891: Paulino Pallas mencoba meledakan Spanish General Campos.
- Barcelona, 1891: Santiago Salvador melempar sebuah bom ke gedung teater yang ramai, menewaskan 22 orang.
- Pittsburgh, 1892: Alexander Berkman mencoba membunuh Henry Clay Frick, kepala tempat kerja buruh besi.
- Paris, 1892: Emile Henry membom kantor polisi, menewaskan 5 orang.
- Membom kafe, menewaskan 1 orang. Menembak 3 orang polisi.
- Paris, 1892: Auguste Vaillant melempar bom ke Ruangan para Deputi. Ketika ia dieksekusi ia berteriak, “Panjang umur anarki! Kematianku akan dibalas!"
- Lyon, 1894: Santo Casserio membunuh Presiden Perancis Carnot untuk membalas dendam Vaillant.
- Barcelona, 1897: Michele Angiolillo membunuh Perdana Menteri Spanyol Del Castillo.
- Jenewa, 1898: Luigi Luccheni membunuh Ratu Elizabeth dari Austria.
- Paris, 1898: Claude Etievant menembak dua orang polisi.
- Jenewa, 1900: Gaetano Bresci menembak Raja Itali Umberto.
- Buffalo, 1901: Leon Czolgosz membunuh Presiden McKinley.
- Madrid, 1906: Mateo Morral melempar bom ke Raja dan Ratu Spanyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar