“...Anarkisme tercipta di antara masyarakat...”
Meskipun Gerard Winstanley dan William Godwin telah menemukan filsafat Anarkisme di abad 17 dan 18, pada pertengahan abad sembilan belaslah Anarkisme baru lahir sebagai sebuah teori koheren dengan sebuah program sistematis yang telah dikembangkan. Ini merupakan hasil kerja dari empat orang: seorang Jerman, Max Stirner (1806-1876), seorang Perancis, Pierre Proudhon (1809-1865), dan dua orang Russia, Mikhail Bakunin (1814-1876), juga Peter Kropotkin (1842-1921).
Lahir dari atmosfir filsafat romantik Jerman, Anarkisme Stirner merupakan sebuah bentuk ekstrim dari individualisme, atau sebut saja egoisme, yang menaruh individu di atas institusi—negara, hukum maupun kewajiban. Ini menjadi batu pijakan dari Anarkisme.
Definisi dari individualisme tidak memiliki program konkrit untuk merubah kondisi sosial. Ide perubahan konkrit semacam itu dikembangkan oleh Proudhon, orang yang pertama menyatakan dirinya sebagai anarkis. Teori-teorinya mengenai mutualisme dan federalisme menjadi sebuah pengaruh yang luas bagi perkembangan Anarkisme sebagai gerakan massa, dan memaparkan dengan jelas bagaimana tatanan anarkis dapat berfungsi serta dikoordinasikan. Bakunin, figur utama bagi perkembangan aktifisme anarkis modern, menekankan peranan dari kolektivisme, insureksi massa dan pemberontakan spontan sebagai aksi menuju sebuah masyarakat yang bebas, masyarakat tanpa kelas-kelas. Ide-idenya menjadi massif pada abad 20 di golongan gerakan pekerja radikal—khususnya di Spanyol, di mana terjadi revolusi sosial anarkis terbesar untuk pertama kalinya.
Kropotkin, seorang ilmuwan otodidak, mengembangkan analisis anarkis yang rumit dan detil akan kondisi-kondisi modern yang dihubungkan dengan preksripsi jelas mengenai sebuah masyarakat masa depan—Komunisme-Anarkis—yang terus-menerus menjadi teori yang digunakan oleh para anarkis. Berbagai macam teorinya, bagaimanapun, tidaklah terisolasi dan terseparasi dari ide-ide lainnya: mereka justru terhubung dengan banyak hal, dan dalam beberapa pandangan dapat meluas sampai ke berbagai level yang berbeda di dalam kehidupan sosial. Individualisme sangatlah berhubungan dengan kehidupan pribadi kita; mutualisme, untuk hubungan kita yang luas dengan yang lainnya. Produksi di bawah Anarkisme berbasis kolektivis, yaitu masyarakat bekerja bersama demi kepentingan bersama, dan dalam tatanan politik serta sosial yang lebih luas, keputusan-keputusan akan ditentukan secara komunal.
Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar