“...dan kerajaan harus dihibahkan...”
Meski di daerah selatan Inggris mereka telah dikalahkan, Perkumpulan Free Spirit muncul kembali dengan kekuatan yang sama empat puluh tahun kemudian di Czechoslovakia, di bawah nama gerakan Taborites. Dipicu oleh penghukuman keji yang dilakukan gereja dan kaum bangsawan, gerakan Taborites mengumumkan bahwa pada tanggal 20 Februari 1420, kesemua dari mereka yang tidak bergabung di pusat benteng gerakan yang terletak di perbukitan daerah selatan Bohemia akan menghadapi kemurkaan.
Semua para penguasa, dan bangsawan, juga ksatria, harus dibantai layaknya bandit dan anak-anak Tuhan akan menginjak-injak leher para raja.
Ribuan orang membakar rumah mereka sendiri dan menyumbangkan barang-barang mereka yang bisa dibawa ke komunitas baru mereka. Pasukan Taborite, yang dipimpin oleh John Ziska, masuk lebih jauh sampai ke daerah yang sekarang menjadi daerah Jerman, dan mencapai Nuremberg di tahun 1430. Namun sangat disayangkan, empat tahun kemudian, gerakan ini kalah di dalam pertempuran di Lipan. Meskipun mereka dikalahkan secara militer, pamplet-pamplet Taborites yang menyerukan, “bangkit untuk berontak kepada penguasa-penguasa mereka dan ciptakan surga di bumi,” masih terus disirkulasikan.
Di tahun 1474, seorang penggembala dan penghibur di pub, Hans Bohm, mengajak orang-orang desa di Niklashausen untuk “menjatuhkan semua penguasa, kecil dan besar, dan hutan serta ladang menjadi milik seluruh manusia.” Ketika seluruh petani di seantero Jerman mengikuti panggilannya, Bohm pun langsung menyuruh mereka untuk mempersenjatai diri. Kepala pastur Wurzburg yang merasa bahwa keadaan dapat membahayakan ilusi ketentraman masyarakat, akhirnya mengirimkan pasukan untuk menangkapnya. Ribuan petani menyerang kota untuk membebaskan Bohm, namun mereka diserang oleh meriam dan kavaleri, dan Bohm pun dibakar. Di tahun 1525 Loy Pruystinck, seorang tukang bangunan muda, mengumpulkan para pelacur, pengemis dan pencuri-pencuri dari Antwerp dalam jumlah yang besar. Gerakannya langsung ditindas dan di saat yang bersamaan di Tournai, seorang penjahit, Quintin, memanggil ribuan orang datang ke pertemuannya. Layaknya kebanyakan dari generasi awal kaum anarkis, Pruystinck dan Quintin pun dibakar di tiang-tiang pancang.
Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar