“...sebuah konspirasi melawan pemerintah...”
Figur intelektual yang memimpin revolusi ini adalah Thomas Jefferson, anak dari para pelopor Blue Ridge Mountain, dan ia merupakan seseorang yang sangat yakin bahwa “pemerintah yang baik adalah mereka yang paling sedikit memerintah”.Sekiranya ada pertanyaan yang datang padaku apakah kita harus memiliki sebuah pemerintahan tanpa surat kabar atau surat kabar tanpa pemerintahan, aku seharusnya tak ragu lagi untuk memilih pilihan yang terakhir. Aku yakin jika mereka yang hidup tanpa pemerintahan dapat menikmati kebahagiaan yang lebih mendalam daripada mereka yang hidup di bawah kekuasaan pemerintah-pemerintah Eropa. Dengan dalih memerintah, mereka telah memisahkan bangsa mereka ke dalam dua golongan, serigala dan domba.
Ketika Tom Paine menginjakan kakinya di Philadelphia pada tahun 1774, ia sudah lebih dulu terkenal karena penentangannya terhadap perbudakan dan menjunjung tinggi hak-hak kaum wanita. Ia pun langsung berpihak dengan para pemberontak. Sebagaimana dia menulisnya dalam Common Sense:
Masyarakat tercipta dari keinginan-keinginan luhur kita, sementara pemerintah lahir dari sisi-sisi kejam kita; yang pertama mempromosikan kebahagiaan kita yang positif dengan mempersatukan keinginan-keinginan kita yang sebenarnya, dan yang terakhir membawanya secara negatif dengan mengekang keinginan-keinginan kita. Masyarakat dalam setiap pengertiannya adalah sebuah berkah, namun pemerintah, meski dalam pengertian terbaiknya, adalah sebuah kebutuhan akan sosok iblis; dalam pengertian terburuknya yang tak dapat ditolerir lagi. Pemerintah, selayaknya jubah, adalah sebuah pangkat dari hilangnya keluguan; istana-istana dari para raja yang dibangun dari punjung-punjung surga.
Amerika mengajarkan Tom Paine untuk memahami bahwa apa yang mempersatukan manusia adalah keinginan bersama, suatu kekuatan yang lebih kuat dari keinginan-keinginan pemerintah. Seperti halnya masyarakat yang berkembang, begitu juga dengan kerja sama mereka sehingga kebutuhan untuk mempunyai pemerintah pun berkurang. Sewaktu kepulangannya ke Inggris, Paine menjadi inspirasi besar William Godwin, tulisan Political Justicenya yang diterbitkan pada tahun 1793 memaparkan fondasi-fondasi filsafat anarkis.
Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar