“...jangan tunduk pada pemerintah...”
Banyak orang berpendapat bahwa kemungkinan untuk mengakhiri korupsi dan penindasan di Eropa pada waktu itu tidak akan berhasil, oleh karena itu mereka menaruh semua harapan mereka di dalam koloni-koloni baru di Amerika, di mana kebebasan jiwa mereka dapat membangun sebuah komunitas yang terjalin dengan sebuah keyakinan bersama dan nurani individual.Di tahun 1634, Anne Hutchinson yang berasal dari Inggris pertama kali menginjakan kakinya di Boston. Ia merupakan seorang wanita yang berkemauan keras dengan jiwa yang kuat dan merupakan “seorang pembicara yang populer.”
Banyak dari pengikutnya yang menyebut diri mereka Antinomians—mereka merupakan orang-orang yang menentang hukum. Ketika salah satu dari mereka, Henry Vane, menjadi Gubernur terpilih di daerah Massachusetts, dan seorang lagi, Henry Wheelwright, mengumandangkan sebuah pidato yang menekankan pemberontakan terhadap negara dan pembangunan sebuah masyarakat yang anarkis, pemerintah pun segera bertindak. Vane sengaja dikalahkan pada pemilihan selanjutnya dan kaum Antinomians dinyatakan bersalah karena melakukan pembangkangan, mereka pun menghilang dari kawasan tersebut. Anne Hutchinson membawa kelompoknya ini ke Rhode Island di mana mereka menemukan koloni baru mereka.
Imigran-imigran Quaker menjadi sebuah subyek yang buruk dikarenakan sikap-sikap mereka yang menolak mengangkat senjata, mengkonsumsi oath bahkan menolak untuk memilih. William Penn, yang menyumbangkan namanya ke negara bagian Pennyslvania, menasihati:
Jangan tunduk pada pemerintah, jangan membicarakannya; biarkan orang lain berkoar-koar sesuka mereka; jangan tunduk pada uang maupun bisnis; namun mengertilah agar dapat menghindar darinya dan pertahankan dirimu ketika sedang melakukan tindakan-tindakan tersebut.
Abad 18 dimulai dengan sebuah gelombang baru imigran yang masuk ke Amerika Utara. Dan bersama mereka pula datang ide-ide baru pencerahan perihal sisi alami kebajikan manusia dan kemungkinan perbaikan sosial yang tak terbatas. Para pelopor ini mulai bergerak menuju barat, semakin jauh dan mulai terpisah dari tatanan lama, mereka menjadi orang-orang berani yang tidak takut pada pemerintah dan menolak membayar pajak, mereka juga memberontak terhadap penguasa yang berjarak ribuan mil jauhnya. Orang-orang ini bukannya tergerak oleh ide batas-batas daerah ataupun negara dan mereka bisa saja bergabung bersama hanya untuk menjalin persahabatan dan kerja sama. Semua elemen ini bergabung bersama menciptakan Anarkisme “pribumi” yang memainkan peranan besar di dalam kelahiran revolusi Amerika pada tahun 1776.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar