Selamat Datang! | Welcome!

DALAM WAKTU YANG SEMAKIN MENDESAK UNTUK TRANSFORMASI MIMPI, DIMANA RUANG-RUANG HIDUP SUDAH SEDIKIT TERSISA UNTUK KAMI MENGKREASIKAN MIMPI. DIMANA RUANG-RUANG HIDUP BUKAN LAGI BEBAS BERBICARA TENTANG MIMPI SETIAP INDIVIDU, BEBAS MEMILIH JALAN BUDAYA-PERADABAN UNTUK SETIAP KOMUNI, NAMUN SUDAH PENUH DENGAN MIMPI-MIMPI MASSAL DAN JALAN HIDUP BUDAYA-PERADABAN MASSAL DALAM BINGKAI PERBUDAKAN MANUSIA.

IDEOLOGI, PEMERINTAHAN, PASAR, KORPORASI, STRUKTUR HIDUP DALAM SEJARAH TERCIPTA MASIH BELUM MAMPU MEMBEBASKAN MANUSIA DI ATAS ALAM YANG NETRAL INI, MAKA UPAYA-UPAYA UNTUK MENCIPTAKAN RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS ALAM INI ADALAH UPAYA PEMBEBASAN INDIVIDU MANUSIA.

INDIVIDU BUKANLAH APA YANG IA PAKAI, APA YANG IA KENDARAI, APA YANG IA PERCAYAI. INDIVIDU BUKANLAH SETIAP MASALAH-MASALAH YANG MELEKAT PADA DIRINYA, LABEL-LABEL YANG DIBERIKAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA. INDIVIDU ADALAH ENERGI INDEPENDEN DALAM KETAKDEFINISIAN YANG MAMPU MEMBERIKAN API KEHIDUPAN KEPADA ALAM, DIMANA ENERGI TERSEBUT JUGA BERASAL DARI API KEHIDUPAN ALAM DAN INI DINAMAI DENGAN SPIRIT.

MAKA PEMBEBASAN SPIRIT AKAN MEMBEBASKAN DUNIA, ADALAH VITAL UNTUK MENGHANCURKAN RUANG-RUANG YANG MENDESAK. PERANG TERHADAP MANIPULASI INFORMASI, HARAPAN-HARAPAN PALSU, DAN SEGALA STRUKTUR YANG MELEMAHKAN INDIVIDU DAN MEMBANGUN KEMBALI RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS KEHANCURANNYA SAMBIL MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN RUANG-RUANG BEBAS YANG SUDAH TERCIPTA.

SUDAH SAATNYA BEBASKAN SPIRITMU MAKA KAMU MEMBEBASKAN DUNIAMU! ANGKAT BERPERANG KARENA INI ADALAH MEDAN PERTEMPURAN & PERTARUNGAN SPIRITUALITAS!


FREE SPIRIT-FREE WORLD
AQUARIAN
aquarian.free@gmail.com

Kunjungi Pustaka Online Aquarian

QUOTES FOR LIFE TRANSFORMATION

Senin, 16 Juni 2008

Filasafat dan Liberasi Edukasi

Di era kontemporer ini, tampak fenomena kejenuhan pada kalangan peserta didik di dalam dunia edukasi. Bukankah jika edukasi adalah suatu hal yang baik, ia akan selalu menarik mata disekitarnya? Apakah paradigma yang mendasari dunia edukasi mulai mengalami degradasi sehingga berakibat menimbulkan ketiadaan gairah dikalangan peserta didik? Bukankah tujuan akhir dari suatu edukasi adalah menumbuhkan kegairahan untuk bertindak dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan demi menciptakan kedamaian dan kesejahteraan umat manusia?

Realitas dunia edukasi saat ini, dapat digambarkan bahwa terdapat papan yang tidak terlihat pada setiap institusi edukasi yang bertuliskan Pencarian Uang Adalah Kebaikan Tertinggi. Peserta didik dibentuk menjadi cakram-cakram mesin pencetak uang. Do this and don’t do this, selalu menjadi nyanyian nyaring dalam institusi edukasi, sehingga peserta didik lupa akan bertanya Why we must do this and don’t do this?. Hal itulah yang dinilai sebagai penyebab kejenuhan para peserta didik.

Langkah awal yang dapat digunakan untuk menyegarkan dan meliberasikan edukasi adalah dengan memperkenalkan filsafat dalam sistem edukasi. Hal ini dinilai telah hampir menghilang dari sistem edukasi. Memang imej dari kata ‘filsafat’ telah dianggap suatu hal yang asing dan mencerabut manusia dari bumi, dan mungkin membunuh Tuhan. Namun harus diingat bahwa itu semua merupakan produk-produk dari sejarah filsafat, dan bukan arti dari ‘filsafat’ itu sendiri. Filsafat mempunyai arti menumbuhkan cinta dalam diri manusia sehingga menimbulkan kegairahan untuk mengeksplorasi apa yag disebut tanda-tanda dalam kosmos dan mikrokosmos, lalu setelah itu menciptakan pandangan-pandangan yang bijak demi kedamaian dan kesejahteraan.

Pada saat edukasi kembali bersentuhan dengan filsafat, maka liberasi edukasi akan terjadi dan edukasi kembali kepada tempatnya yang mampu membuat gravitasi manusia di sekitarnya. Wajah-wajah ceria peserta didik akan muncul karena selain mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana untuk melakukan sesuatu, peserta didik juga mulai memeriksa motif-motif dalam melakukan sesuatu. Kekritisan akan terbangun kembali pada saat peserta didik memeriksa kembali motif-motif mereka, melihat motif tersebut apakah sudah selaras dengan realitas dirinya sebagai manusia, dan pada akhirnya keragaman pengetahuan dapat dirayakan.



Jakarta Barat, 10 Juni 2008
Teguh Triatmoko

Tidak ada komentar:

Get Your TAROT Reading