Selamat Datang! | Welcome!

DALAM WAKTU YANG SEMAKIN MENDESAK UNTUK TRANSFORMASI MIMPI, DIMANA RUANG-RUANG HIDUP SUDAH SEDIKIT TERSISA UNTUK KAMI MENGKREASIKAN MIMPI. DIMANA RUANG-RUANG HIDUP BUKAN LAGI BEBAS BERBICARA TENTANG MIMPI SETIAP INDIVIDU, BEBAS MEMILIH JALAN BUDAYA-PERADABAN UNTUK SETIAP KOMUNI, NAMUN SUDAH PENUH DENGAN MIMPI-MIMPI MASSAL DAN JALAN HIDUP BUDAYA-PERADABAN MASSAL DALAM BINGKAI PERBUDAKAN MANUSIA.

IDEOLOGI, PEMERINTAHAN, PASAR, KORPORASI, STRUKTUR HIDUP DALAM SEJARAH TERCIPTA MASIH BELUM MAMPU MEMBEBASKAN MANUSIA DI ATAS ALAM YANG NETRAL INI, MAKA UPAYA-UPAYA UNTUK MENCIPTAKAN RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS ALAM INI ADALAH UPAYA PEMBEBASAN INDIVIDU MANUSIA.

INDIVIDU BUKANLAH APA YANG IA PAKAI, APA YANG IA KENDARAI, APA YANG IA PERCAYAI. INDIVIDU BUKANLAH SETIAP MASALAH-MASALAH YANG MELEKAT PADA DIRINYA, LABEL-LABEL YANG DIBERIKAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA. INDIVIDU ADALAH ENERGI INDEPENDEN DALAM KETAKDEFINISIAN YANG MAMPU MEMBERIKAN API KEHIDUPAN KEPADA ALAM, DIMANA ENERGI TERSEBUT JUGA BERASAL DARI API KEHIDUPAN ALAM DAN INI DINAMAI DENGAN SPIRIT.

MAKA PEMBEBASAN SPIRIT AKAN MEMBEBASKAN DUNIA, ADALAH VITAL UNTUK MENGHANCURKAN RUANG-RUANG YANG MENDESAK. PERANG TERHADAP MANIPULASI INFORMASI, HARAPAN-HARAPAN PALSU, DAN SEGALA STRUKTUR YANG MELEMAHKAN INDIVIDU DAN MEMBANGUN KEMBALI RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS KEHANCURANNYA SAMBIL MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN RUANG-RUANG BEBAS YANG SUDAH TERCIPTA.

SUDAH SAATNYA BEBASKAN SPIRITMU MAKA KAMU MEMBEBASKAN DUNIAMU! ANGKAT BERPERANG KARENA INI ADALAH MEDAN PERTEMPURAN & PERTARUNGAN SPIRITUALITAS!


FREE SPIRIT-FREE WORLD
AQUARIAN
aquarian.free@gmail.com

Kunjungi Pustaka Online Aquarian

QUOTES FOR LIFE TRANSFORMATION

Rabu, 29 April 2009

Mei Bersemi: Panggilan Cinta untuk Manusia


Dalam era permulaan tradisi pagan, May Day (yang secara harfiah berarti "Hari di Bulan Mei") adalah sebuah festival fertilitas (kesuburan), sebuah karnaval seksual yang membumi; Maypole, sebuah simbol phalus -falus merupakan simbol penis- dicemplungkan ke dalam sebuah lubang basah bundar yang digali di atas muka bumi ritual perayaan yang menyimbolkan hari erotis ini. May Day adalah sebuah festival yang pada msa tersebut tak dapat dikontrol oleh otoritas apapun. Tradisinya, para lelaki dan perempuan muda masuk ke dalam hutan pada malam sebelum May Day, untuk memetik bunga, dan "menghadirkan Mei" serta menemukan phalus yang dirasa tepat. Dan dari kegelapan malam di Bumi, dari "ratusan perawan yang memasuki hutan malam tersebut, hanya sekitar sepertiga dari mereka yang kembali ke rumahnya dalam keadaan masih perawan". Seks di bulan Mei tersebut diikuti dengan perayaan pernikahan di bulan Juni-alasan mengapa bulan purnama Juni diistilahkan dengan "bulan perawan" dan lantas lahirnya juga istilah "bulan madu" yang diasosiasikan dengan perayaan pernikahan tersebut.

May Day adalah juga hari keriangan dan berkembangnya bunga-bunga. Abad pertengahan, di hutan pinggiran kota London, sekelompok orang yang berpakaian dan bertudung hijau serta dipimpin oleh seseorang yang menggunakan nama Robin Hood (yang juga dikenal sebagai "orang Inggris yang ceria") selalu mengadakan pesta di awal bulan Mei-setelah pada hari-hari lainnya merampok harta-harta para penguasa lalim untuk kemudian didistribusikan kepada rakyat jelata. Hal tersebut juga menandai awal "Bulan Mei yang Ceria", dimana orang-orang yang ceria tersebut merayakannya dengan mengadakan pesta di hutan-hutan hijau, di tengah bermekarannya bunga-bunga.

May Day adalah hari penegasian, penjungkirbalikan, yang merupakan karnaval untuk menjungkirbalikan waktu kerja menjadi waktu bermain, menjungkirbalikan status-quo memahkotai ratu Mei (Queen of May) yang dipilih dalam festival tersebut oleh rakyat jelata, saat festival dikomandoi oleh Raja Pembangkang (King of Disobedience). Dan orang-orang berpakaian hijau memberikan lampu hijau bagi segala tindak pembangkangan pada keteraturan yang menyelimuti penindasan. Ini adalah juga hari dimana rakyat merayakan hari-hari rakyat di atas tanah-tanah rakyat. Mereka merayakan ritual-ritualnya di atas tanah, yang juga merayakan hak-hak rakyat atas tanah (ini berarti seluruh manusia berhak atas tinggal di atas bumi, dan berarti istilah imigran dan anak jalanan hanya sebuah bentuk penindasan pada masa kini!).

Tapi di akhir abad tersebut, ratusan orang dan festivalnya mulai melenyap akibat aksi perampokan yang dilakukan oleh regim Puritan atas tanah-tanah dari para pengelolanya, dari situs-situs mereka, dari festival mereka. Dengan menghilangnya hak-hak atas tanah tempat mereka menghadirkan festival, tradisi tersebut juga turut lenyap. May Day secara virtual juga mulai dilarang. Tahun 1644, regim Puritan Inggris mendeklarasikan bahwa tradisi May Day sesuatu yang ilegal. Tahun 1644 tersebut adalah tahun terburuk bagi keriangan May Day. Semua tokoh-tokoh yang dirayakan dalam May Day-Robin Hood, Ratu Mei, Raja Pembangkangan-di transformasikan menjadi tokoh-tokoh kriminal.

Di abad-abad berikutnya, May Day dan semangat karnavalnya, semakin direpresi oleh dua kekuatan yang paling dibenci rakyat jelata kala tersebut: revolusi industri dan regim moral Victorian. Semakin banyaknya kelas menengah di Inggris era Victorian memunguti apa yang ditinggalkan oleh regim Puritan: penolakan atas keriangan yang tanpa izin, pesta-pesta yang tak berlisensi. Tak ada lagi pesta-pesta vulgar, tak ada lagi hari-hari rakyat. Semua diatur dengan aturan moral baru, moral yang bukan milik rakyat jelata, moral yang hanya menjadi milik mereka yang memiliki uang untuk mendapatkan ijin, kaku, penuh basa-basi dan tekanan kepatuhan.

Revolusi Industri adalah sebuah revolusi yang mematikan keriangan. Di abad ke-12 , rakyat jelata dalam satu tahun memiliki 8 minggu festival dan "hari-hari suci" (holy days yang kemudian dikenal menjadi holidays atau hari libur). Tapi bagi pabrik-pabrik yang dilahirkan oleh revolusi industri, 'hari libur' adalah bencana, dan karenanya hari-hari libur dan karnaval semakin dikikis dengan masif serta di sisi lain jam kerja semakin ditingkatkan-tak jarang pada masa tersebut yang berlaku adalah 18 jam kerja per hari atau seringkali lebih. (Hal ini juga dilegitimasi oleh kebohongan Benjamin Franklin yang menelurkan istilah terkenal "Waktu adalah Uang", yang sampai saat ini mengesampingkan fakta yang mempertanyakan "Uang untuk siapa dan dari hasil kerja siapa?")

Dalam abad ke-19, May Day, menjadi sebuah fokus kampanye untuk mengurangi jumlah jam kerja. Sebuah pemogokan besar-besaran di gelar di Amerika Serikat dan Kanada selama May Day tahun 1886. Setelah demonstrasi tanggal 4 Mei, 8 orang anarkis ditangkap dan 3 dari mereka dihukum gantung atas kampanye mereka yang menyerukan perubahan jam kerja menjadi 8 jam per hari (berbahagialah para pegawai atau pekerja saat ini, karena membebaskan kalian dari kerja selama 18 jam per hari!)-mereka yang kemudian dikenal sebagai "martir-martir Chicago". Tahun 1889, May Day dideklarasikan sebagai Hari Pekerja Internasional untuk mengenang kematian para martir tersebut. Dan hail perjuangan mereka adalah disetujuinya secara legal jumlah 8 jam kerja per hari yang kita rasakan sekarang ini. Fenomena May Day sebagai Hari Pekerja dibentuk juga oleh para pekerja yang menolak untuk bekerja pada tanggal 1 Mei, untuk membuktikan bahwa tanpa para pekerja, maka boss, pemerintah atau siapapun juga adalah bukan siapa-siapa.

Pertumbuhan industri berarti juga pengurangan waktu luang. Seorang filsuf Aristoteles, menulis, "Alam memberikan pada kita bukan hanya kemampuan untuk bekerja, tetapi juga kemampuan untuk bersantai." Bertrand Russel, dalam karyanya In Praise of Idleness (1935) berpendapat bahwa seseorang seharusnya bekerja tidak lebih dari 4 jam sehari agar hidup seseorang lebih sehat. Ia berkata "Ada terlalu banyak kerja yang dilakukan di dunia ini dan berbagai kerusakan ditimbulkan akibat keyakinan bahwa kerja adalah sesuatu yang baik." Waktu luang, sebagai kontrasnya, "adalah sesuatu yang esensial bagi peradaban". Seperti seorang anak kecil yang bebas, etika bermain jauh lebih bermanfaat daripada etika kerja.

May Day di era modern kadang direpresentasikan sebagai sesuatu yang terpisah jauh dari tradisi awalnya, dan hanya mengutip sebagian saja dari tradisi bersejarahnya. Tradisi penuh bunga, yang masih digunakan oleh para sosialis yang berdemonstrasi di jalan-jalan abad ke-19 lalu, kini justru melenyap di era modern ini. Tapi hal penting lain yang turut melenyap adalah semangat festival dan karnaval, semangat keceriaan. Karena May Day adalah tegangan antara perayaan dan kontrol, antara hasrat popular dan politik terorganisir, antara kenangan atas kematian tragis para martir sekaligus harapan akan masa depan yang timbul atas tragedi tersebut. May Day adalah tegangan antara kematian dan kehidupan, masa lalu dan masa depan, kepedihan dan harapan.

Tetapi bagaimanapun juga, May Day, tetaplah menjadi sebuah hari yang menandai universalitas; dari rakyat biasa yang merayakan hari-hari biasanya di tanah-tanah rakyat hingga internasionalisme May Day dalam terminologi pekerja. Dewasa ini, May Day seharusnya kembali pada tradisinya yang lengkap, dengan alasan bahwa dimana-mana tanah-tanah harus dipertahankan dari kerakusan industri.-industri yang sama yang memaksa para pekerjanya untuk hidup dan mati di dlaamnya, industri yang memaksa ratusan hektar tanah, air, dan udara hancur berantakan dan serta menghasilkan bencana. Bulan Mei (May) dinamakan dari Dewi Maia, akar terminologi yang menjelaskan hasrat tentang "pertumbuhan" dan "kesuburan"-sesuatu yang juga harus dimaknai sebagai sebuah hasrat untuk menyuburkan benih-benih masa depan harga diri manusia yang lebih bebas, lebih adil, dan berkembang bersama alam.

Apabila Robin Hood hidup hari ini, munkin ia akan mengkampanyekan kebangkitan melawan kehancuran global. Moto yang dikumandangkannya, "Merampok para penghisap untuk didistribusikan di antara kaum miskin dan sesama" akan menjadi moto yang melawan moto hidup modern yaitu "merampok para kaum miskin untuk memenuhi dompet para korporat." Apabila semangat Robin Hood, yang melawan ketidakadilan dan penuh keceriaan, masih hidup, maka demikian juga semangat bulan Mei; penuh benih kehidupan, selalu subur, tak pernah tua, tak pernah mati dan selalu penuh keceriaan. Semoga, semangat May Day tidak akan pernah lagi direpresikan dan akan selalu hadir bagai kilatan terang bintang jatuh di tengah langit malam yang tergelap. Mari sambut bulan Mei!



http://apokalips.org/

Tidak ada komentar:

Get Your TAROT Reading