Selamat Datang! | Welcome!

DALAM WAKTU YANG SEMAKIN MENDESAK UNTUK TRANSFORMASI MIMPI, DIMANA RUANG-RUANG HIDUP SUDAH SEDIKIT TERSISA UNTUK KAMI MENGKREASIKAN MIMPI. DIMANA RUANG-RUANG HIDUP BUKAN LAGI BEBAS BERBICARA TENTANG MIMPI SETIAP INDIVIDU, BEBAS MEMILIH JALAN BUDAYA-PERADABAN UNTUK SETIAP KOMUNI, NAMUN SUDAH PENUH DENGAN MIMPI-MIMPI MASSAL DAN JALAN HIDUP BUDAYA-PERADABAN MASSAL DALAM BINGKAI PERBUDAKAN MANUSIA.

IDEOLOGI, PEMERINTAHAN, PASAR, KORPORASI, STRUKTUR HIDUP DALAM SEJARAH TERCIPTA MASIH BELUM MAMPU MEMBEBASKAN MANUSIA DI ATAS ALAM YANG NETRAL INI, MAKA UPAYA-UPAYA UNTUK MENCIPTAKAN RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS ALAM INI ADALAH UPAYA PEMBEBASAN INDIVIDU MANUSIA.

INDIVIDU BUKANLAH APA YANG IA PAKAI, APA YANG IA KENDARAI, APA YANG IA PERCAYAI. INDIVIDU BUKANLAH SETIAP MASALAH-MASALAH YANG MELEKAT PADA DIRINYA, LABEL-LABEL YANG DIBERIKAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA. INDIVIDU ADALAH ENERGI INDEPENDEN DALAM KETAKDEFINISIAN YANG MAMPU MEMBERIKAN API KEHIDUPAN KEPADA ALAM, DIMANA ENERGI TERSEBUT JUGA BERASAL DARI API KEHIDUPAN ALAM DAN INI DINAMAI DENGAN SPIRIT.

MAKA PEMBEBASAN SPIRIT AKAN MEMBEBASKAN DUNIA, ADALAH VITAL UNTUK MENGHANCURKAN RUANG-RUANG YANG MENDESAK. PERANG TERHADAP MANIPULASI INFORMASI, HARAPAN-HARAPAN PALSU, DAN SEGALA STRUKTUR YANG MELEMAHKAN INDIVIDU DAN MEMBANGUN KEMBALI RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS KEHANCURANNYA SAMBIL MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN RUANG-RUANG BEBAS YANG SUDAH TERCIPTA.

SUDAH SAATNYA BEBASKAN SPIRITMU MAKA KAMU MEMBEBASKAN DUNIAMU! ANGKAT BERPERANG KARENA INI ADALAH MEDAN PERTEMPURAN & PERTARUNGAN SPIRITUALITAS!


FREE SPIRIT-FREE WORLD
AQUARIAN
aquarian.free@gmail.com

Kunjungi Pustaka Online Aquarian

QUOTES FOR LIFE TRANSFORMATION

Rabu, 20 Januari 2010

Serikat Petani Jawa Barat: Wawancara dengan Pak Suhdin


Kabar dari Garis Depan

Melokalisasi Perjuangan Global Melawan Neo-Liberal


Kapan Bapak pertama kali berkenalan dengan aktivitas politik?
Saya pertama kali mengenal aktivitas politik atau kalau istilah yang dipakai oleh mahasiswa mah ‘gerakan’ yaitu pada tahun 1985. Pada tahun tersebut Bapak berjuang bersama beberapa kawan lain dengan satu tujuan yaitu memperjuangkan hak rakyat Badega atas tanahnya sendiri yang dicuri pihak luar yaitu perusahaan PT.

Kenapa tanah Badega harus diperjuangkan?
Kita disini adalah rakyat asli kampung Badega sejak jaman nenek moyang kami. Yang aneh adalah kami selaku rakyat adat, istilahnya, yang sejak jaman nenek moyang kami tinggal dan berkehidupan di sini malah tidak mempunyai tanah sejengkal pun karena tanah kami secara kepemilikan tanah diklaim oleh suatu perusahaan dengan berbagai bukti surat yang boleh dibilang lengkap. Entah karena kami pada saat itu terlalu bodoh sehingga bisa dibebenyokeun (dibodohi).

Setelah itu, apa yang Bapak dan warga atau kawan-kawan Bapak lakukan pada saat itu?
Kami memulai sejarah perjuangan kami pada tahun 1985 dengan hanya 9 orang saja pada waktu itu. Kami bermasalah dengan suatu perusahaan yang bernama PT. Sjam sebagai pemegang SK HGU (Hak Guna Usaha). Pertama kali yang kami bangun sebetulnya bukan organisasi, tapi lebih merupakan panitia permohonan akan tanah yang berjumlah sembilan orang tadi. Pada perjalanannya kemudian panitia ini kami bikin permanen.

Bagaimana Bapak mengorganisasikan masyarakat petani Badega pada saat itu?
Pada saat itu kami membagi petani menjadi beberapa kelompok tani, pada saat itu ada 8 kelompok tani. Pembagian kelompok tani ini kita bagi untuk mempermudah proses komunikasi dan konsolidasi berhubungan dengan kondisi geografis dari tanah Badega itu sendiri yang sangat luas dan terdiri dari pegunungan-pegunungan.

Bagaimana dengan sikap warga pada saat itu?
Pada saat itu mah jaman Orde Baru. Jarang sekali orang berani bicara apalagi bersifat melawan. Karena kondisi seperti itulah warga pada saat itu lebih bersifat menunggu saja atau lebih kepada mencari aman, tetapi tetap mendukung perjuangan secara sembunyi-sembunyi.

Apa yang mendorong sampai Bapak begitu giat dan yakin untuk berjuang?
Keyakinan! Yakin akan kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Pada saat itu dan sampai sekarang kita masih berpegangan pada pernyataan yang menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara hukum dan kami tidak mendapatkan keadilan atas persoalan penindasan yang mengatasnamakan hukum di Negara kita.

Misalkan, pada tahun 1987 Bapak pernah diculik oleh pihak Polsek Cikajang pada 30 September di malam hari. Ini terjadi karena sebelumnya kami melakukan pengajuan permohonan menggarap tanah kepada Bupati dan kemudian ditolak. Penculikan ini dilakukan bertepatan dengan peringatan hari kesaktian Pancasila. Mungkin mereka mau menuduh kami sebagai kaum komunis atau PKI. Tuduhan seperti ini sering sekali dilakukan oleh pemerintah pada saat itu terhadap kami yang seringkali membuat kami merasa difitnah, ditakut-takuti dan merasa terhukum oleh mereka yang yakin akan tuduhan tersebut.

Pada saat saya diculik, saya didera berbagai macam siksaan sampai mata saya tidak bisa melihat dan muka saya hancur, lebih dari itu kami diintimidasi agar menandatangani suatu pernyataan yang isinya menyatakan suatu syarat bahwa kami tidak akan menggarap tanah milik perkebunan. Pada saat itu saya menandatangani pernyataan tersebut. Karena penandatanganan inilah saya dikeluarkan oleh pihak Polsek.

Semakin kami ditindas, semakin kami yakin terhadap apa yang kami perjuangkan.

Apa yang Bapak lakukan selepas Bapak diculik oleh pihak Polsek?
Pada sekitar akhir tahun 1987, kami mulai banyak berkenalan dengan berbagai orang dan berbagai organisasi yang memperjuangkan Hak Asasi Manusia. Puncaknya dari sini adalah saya mengetahui apa yang disebut strategi dan taktik atau STRATAK.

Dari stratak inilah muncul suatu cara berjuang yang lebih nyata. Pada beberapa pertemuan sempat dibicarakan suatu cara yang hebat tentang bagaimana caranya supaya kasus Badega bisa jadi, istilahnya mah, heboh. Dari sinilah ide untuk melakukan reclaiming tanah Badega yang dikuasai oleh PT Sjam itu muncul. Juga ide untuk mendorong yang pada akhirnya membuat Pak Suhdin dan 3 kawan seperjuangan yang lain dipenjarakan. Jadi, membuat diri kami bertiga dipenjara itu adalah sebagian dari rencana stratak itu tadi.

Berapa lama dipenjara?
16 bulan. Dari 3 kawan yang dipenjara, saya yang paling lama. Oh iya, lupa, bahwa satu dari kami itu adalah perempuan yang bernama Bu Kokom. Bu Kokom ini sebetulnya yang paling berani di antara kita bertiga. Saya, pada proses selanjutnya dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.

Apa yang Bapak lakukan selepas dari penjara?
Pada tahun 1991, saya dan rekan seperjuangan terus saja berjuang. Sampai pada suatu saat diadakan lokakarya yang digagas oleh mahasiswa dan LBH Bandung. Dari sinilah dorongan terbentuknya organisasi itu berawal. Organisasi pun lahir dengan nama Serikat petani Jawa Barat. Akan tetapi karena pada waktu itu pemerintah telah mempunyai suatu induk organisasi tani yang bernama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). HKTI lebih bersifat memonopoli hakekat perjuangan petani terhadap hak atas tanah berdasarkan keinginan pemerintah saja dan berdasar pada prinsip pembangunan. Organisasi ini adalah kepanjangtanganan (baca; intervensi) pemerintah terhadap persoalan petani.

Apa harapan Pak Suhdin sekarang berhubung usia Bapak yang memasuki kepala tujuh alias sudah aki-aki?
Harapan mah pokoknya petani harus memiliki tanah, petani harus memiliki harga diri sebagai petani, petani harus sadar bahwa di adalah Soko Guru Revolusi dan Indonesia adalah Negara Agraris yang berarti bahwa petani adalah nyawa masyarakat Indonesia, petani harus sadar hak dan kewajiban. Dan karena di Indonesia atau di Garut atau di manapun banyak yang ditindas baik kalangan petani atau bukan jadi kita harus selalu solider terhadap penindasan itu supaya dilawan dan diperjuangkan.

Tapi Indonesia memang Negara yang aneh, kita begitu miskin di tengah kekayaan alam negerinya sendiri. Kita begitu terjajah oleh kekuatan modal. Saya tidak sampai ngerti apa yang telah membuat petani begitu ditindas, begitu tidak berharga diri. Yang paling parah sekarang teh adalah karakter petani yang begitu lemah dan dilemahkan, tidak berdaya juang tinggi atau dalam bahasa barudak mahasiswa dulu mah, tidak militan.

Nyaeta meureun nu disebut Globalisasi teh, ngan teu nyagka we neupi ka belah dieu, neupi ngarasula pisan. Cenahmah aya undang-undang modal anu bakal ngahancurin petani. Nepika HGU age 95 tahun lilana. Duka...perlawanan na kedah kumaha ngalawan kakuatan global samentara ngahijikeun kakuatan sakampung ge sakitu hesena.

(Itulah mungkin yang disebut Globalisasi, hanya saja saya tidak sangka sampai begini bentuknya, sampai begitu sangat merusak. Sampai katanya ada sebuah undang-undang penanaman modal yang akan menghancurkan petani. Di dalamnya terdapat HGU atau hak guna usaha, yang lamanya sampai 95 tahun. Entahlah...perlawanan bagaimana yang bisa melawan kekuatan Global, sementara mempersatukan kekuatan satu kampong saja begitu sulit)[]


Tidak ada komentar:

Get Your TAROT Reading