Selamat Datang! | Welcome!

DALAM WAKTU YANG SEMAKIN MENDESAK UNTUK TRANSFORMASI MIMPI, DIMANA RUANG-RUANG HIDUP SUDAH SEDIKIT TERSISA UNTUK KAMI MENGKREASIKAN MIMPI. DIMANA RUANG-RUANG HIDUP BUKAN LAGI BEBAS BERBICARA TENTANG MIMPI SETIAP INDIVIDU, BEBAS MEMILIH JALAN BUDAYA-PERADABAN UNTUK SETIAP KOMUNI, NAMUN SUDAH PENUH DENGAN MIMPI-MIMPI MASSAL DAN JALAN HIDUP BUDAYA-PERADABAN MASSAL DALAM BINGKAI PERBUDAKAN MANUSIA.

IDEOLOGI, PEMERINTAHAN, PASAR, KORPORASI, STRUKTUR HIDUP DALAM SEJARAH TERCIPTA MASIH BELUM MAMPU MEMBEBASKAN MANUSIA DI ATAS ALAM YANG NETRAL INI, MAKA UPAYA-UPAYA UNTUK MENCIPTAKAN RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS ALAM INI ADALAH UPAYA PEMBEBASAN INDIVIDU MANUSIA.

INDIVIDU BUKANLAH APA YANG IA PAKAI, APA YANG IA KENDARAI, APA YANG IA PERCAYAI. INDIVIDU BUKANLAH SETIAP MASALAH-MASALAH YANG MELEKAT PADA DIRINYA, LABEL-LABEL YANG DIBERIKAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA. INDIVIDU ADALAH ENERGI INDEPENDEN DALAM KETAKDEFINISIAN YANG MAMPU MEMBERIKAN API KEHIDUPAN KEPADA ALAM, DIMANA ENERGI TERSEBUT JUGA BERASAL DARI API KEHIDUPAN ALAM DAN INI DINAMAI DENGAN SPIRIT.

MAKA PEMBEBASAN SPIRIT AKAN MEMBEBASKAN DUNIA, ADALAH VITAL UNTUK MENGHANCURKAN RUANG-RUANG YANG MENDESAK. PERANG TERHADAP MANIPULASI INFORMASI, HARAPAN-HARAPAN PALSU, DAN SEGALA STRUKTUR YANG MELEMAHKAN INDIVIDU DAN MEMBANGUN KEMBALI RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS KEHANCURANNYA SAMBIL MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN RUANG-RUANG BEBAS YANG SUDAH TERCIPTA.

SUDAH SAATNYA BEBASKAN SPIRITMU MAKA KAMU MEMBEBASKAN DUNIAMU! ANGKAT BERPERANG KARENA INI ADALAH MEDAN PERTEMPURAN & PERTARUNGAN SPIRITUALITAS!


FREE SPIRIT-FREE WORLD
AQUARIAN
aquarian.free@gmail.com

Kunjungi Pustaka Online Aquarian

QUOTES FOR LIFE TRANSFORMATION

Jumat, 17 September 2010

KROPOTKIN

“...kerja-kerja kita sudah jelas...”


Peter Kropotkin lahir sebagai seorang pangeran di tahun 1842 dari sebuah keluarga militer yang termashyur. Sewaktu masih bocah, ia masuk ke Corps of Pages, akademi paling eksklusif di Rusia, di akademi ini ia menjadi murid yang terkenal dan menjadi pesuruh pribadi Kaisar Tsar Alexander. Masa depan yang cemerlang sudah terbentang di depannya: sebuah kedudukan untuk menjadi pengawal, di mana dengan segera ia dapat menjadi Jendral, lalu setelah itu setidaknya ia akan menjadi Gubernur dari salah satu propinsi. Namun ketika mencapai usia 20 tahun, ia mengejutkan semua orang dengan memilih bergabung dengan rejimen rendahan Amur Cossacks.

Pangeran muda ini telah dipenuhi oleh keinginan-keinginan tentang penemuan ilmiah dan pandangan liberalnya yang reformis. Penugasannya di Siberia memberinya kesempatan untuk dapat mengejar keduanya. Kerja pertamanya adalah membuat laporan penjara dan tambang garam, di mana kera-kerja berat, tuberkulosis serta penyakit kulit dicampur aduk dengan cuaca dingin yang berat, yang mengakibatkan kematian dan penderitaan yang mengerikan bagi para tahanan. Pengalaman ini membuka kesadarannya akan pemerintahan yang otokratik.

Aku mulai mengerti perbedaan antara melakukan tindakan karena diperintah dengan melakukan tindakan atas pengertian bersama. Sekarang aku bisa mengatakan kalau segala sesuatu mengenai kedisiplinan yang tadinya kuyakini dan kupuja telah luntur dan hilang di Siberia. Aku mulai menjadi seorang anarkis.

Kenyataan yang pahit tersebut membuat Kropotkin mengundurkan diri serta memutuskan untuk mengeksplorasi Siberia. Ia melakukan perjalanan bertahun-tahun dengan ditemani orang-orang Cossacks dan pemburu, mereka melakukan penjelajahan seluas 50 ribuan mil. Penemuan-penemuan geologis dan geografisnya menjadi sebuah kontribusi yang luas bagi penemuan ilmiah dan memberinya sebuah pengakuan internasional. Selama masa-masa ini Kropotkin bertemu dengan penyair juga seorang novelis populis Mikhailov yang tengah menjalani hukuman semenjak tahun 1861 akibat menyebarkan selebaran-selebaran subversif. Sebelum kematiannya akibat terserang tuberkulosis, Mikhailov mengenalkan Kropotkin pada ide-ide Proudhon.

Di tahun 1886, sekelompok tahanan Polandia melucuti senjata penjaga mereka dan merencanakan pelarian menyeberangi pegunungan Mongolia untuk kemudian ke Cina, dengan harapan dapat berlayar keliling dunia lalu ke Eropa dan mendapatkan kebebasan. Para tahanan ini diburu oleh pasukan Cossack, mereka akhirnya tertangkap dan beberapa tahanan dieksekusi. Kropotkin berhenti dari ketentaraan sebagai protes terhadap tindakan ini dan kembali ke St. Petersburg untuk menjadi seorang mahasiswa di universitas dan melanjutkan kerja-kerja geografinya. Pada tahun 1871, ia ditawari sebuah keanggotaan yang prestisius dari Russian Geographical Society, namun ia telah mempunyai pilihan lain:

Hak apa yang aku punyai atas segala kenikmatan tinggi ini ketika segala sesuatu di sekitarku merrupakan penderitaan dan perjuangan demi sebongkah roti; ketika apapun yang harus aku ambil dapat mengupayakanku hidup di dunia dengan emosi tinggi harus diambil dari mulut orang-orang yang menghasilkan tepung namun tidak punya roti yang cukup untuk anak-anaknya?

Ia berkelana ke Zurich, di mana ribuan orang buangan Rusia berkumpul di sekitar faksi pro dan anti Bakunin, lalu ke Jenewa, dan akhirnya ke pegunungan Jura, sebuah tempat yang memiliki pengaruh Anarkisme yang kuat. Di sini ia berkenalan dengan James Guillaume dan Adhemar Schwitzguebel, orang-orang yang membawa ide-ide Bakunin kepada para pembuat jam di daerah tersebut. Perilaku dari orang-orang desa pengrajin yang mandiri ini, di dalam mendiskusikan prinsip-prinsip dan kemungkinan keadilan sosial memantapkan posisi Kropotkin:

Hubungan setara yang aku temukan di pegunungan Jura; kemerdekaan berpikir dan ekspresi yang aku saksikan, yang berkembang di antara para pekerja juga keyakinan mereka yang tidak terbatas berpengaruh sangat kuat pada perasaanku; dan di saat aku meninggalkan pegunungan, setelah seminggu tinggal bersama para pembuat jam tersebut, pandanganku akan sosialisme telah bulat; aku telah menjadi seorang anarkis.

Sekembalinya ke Rusia, Kropotkin melibatkan dirinya dengan aktifitas bawah tanah dari para pekerja St. Petersburg. Di tahun 1874 ia ditangkap dan dipenjara di benteng Peter-Paul, di mana ia terserang penyakit yang serius. Dua tahun kemudian ia melarikan diri secara dramatis, dan pada tahun 1877 kembali mencapai pegunungan Jura.

Kropotkin langsung diterima di antara lingkaran pergerakan anarkis, dan dia menghabiskan tahun-tahun berikutnya dengan mengembara keliling Eropa Barat sebagai seorang agitator dan trigger. Swiss merupakan pangkalannya, namun ketika ia secara terbuka mendukung pembunuhan Tsar Alexander II sebagai sebuah “aksi herois”, ia pun diusir. Setelah itu ia pindah ke Perancis, namun dikarenakan sebuah gelombang kerusuhan dan pemboman di negara tersebut ia ditangkap dan dipenjara selama tiga tahun. Protes internasional dan kesehatannya yang memburuk menjadi alasan pembebasan dirinya dari hukuman dan di tahun 1886 ia pergi ke Inggris, di situ ia hidup selama 30 tahun.

Menurut Kropotkin, pergerakan harus melampaui diskusi teori dan membangun alternatif-alternatif anarkis yang konkrit terhadap problem-problem sosial. Di koran buatannya, Le Revolte, dan di dalam pamplet-pamplet serta bukunya yang tidak terhitung jumlahnya, Kropotkin mengupas pertanyaan-pertanyaan sosial perihal ekonomi dan sejarah dengan gaya jurnalistik yang jelas. Keyakinan teguh dan kejernihannya membuat tulisantulisannya menjadi populer, idenya—yang secara umum di sebut Komunisme-Anarkis—dengan cepat tersebar ke seantero dunia dan menjadi pengaruh yang besar bagi pergerakan anarkis di mana saja. Kebanyakan anarkis tidak melihat adanya perbedaan yang besar antara Anarkisme Bakunin dan Kropotkin, pemikiran Bakunin lebih condong pada permasalahan bagaimana menghancurkan tatanan yang ada, sedangkan pemikiran Kropotkin lebih tertuju pada organisasi seperti apa yang akan menggantikannya.

Tidak seperti konsep revolusi Bakunin—sebuah penghancuran besar-besaran dari tatanan lama—konsep Kropotkin justru telah sampai pada lahirnya sebuah tindakan yang konstruktif. Untuk mencegah terbentuknya kembali kekuasaan baru, pekerja harus sadar bahwa revolusi mereka adalah awal dari sebuah masyarakat bebas yang menyeluruh. Segala macam usaha untuk membangun kembali sebuah “pemerintahan revolusioner” harus dicegah, sedangkan tiap langkah menuju kesetaraan dan kebebasan yang lebih besar harus didukung. Reformisme dan keraguan-raguan adalah tindakan yang berakibat fatal; hanya transformasi yang total dan tajam yang dapat mencegah kembali berkuasanya tatanan lama. Bagi Kropotkin, Komune Paris tahun 1871 telah membuka tabir tujuan dari revolusi: komune akan menjadi asosiasi yang sukarela dari semua kelompok individu di dalamnya, kemudian bersatu dengan komune-komune lainnya untuk membangun kerja sama yang bebas antar daerah sampai ke jaringan dunia yang akan menggantikan semua pemerintahan dan negara.

Ketika hari-hari ini telah tiba—dan tugasmulah untuk menyuburkan kedatangannya—ketika seluruh daerah, ketika semua kota besar dengan bagian pinggiran-pinggirannya menggoyahkan penguasa mereka, kerja-kerja kita telah jelas; segala peralatan harus dikembalikan kepada pemilik yang sebenarnya, yaitu semua orang, agar tiap orang mendapatkan pembagian yang penuh atas kebutuhan, produksi barang yang dibutuhkan dan berguna akan terus dilangsungkan, dan kehidupan sosial, yang jauh dari gangguan, dapat dimulai kembali dengan energi yang hebat.

Di dalam masyarakat Komunis-Anarkis tipe Kropotkin, tidak akan ada lagi gaji bagi pekerja (konsep mutualisme Proudhon dan kolektivisme Bakunin masih menggunakan gaji untuk membayar upah waktu kerja buruh); bagi Kropotkin, tiap jenis gaji (walau itu berupa kredit maupun cek) merupakan bentuk dari kompulsi. Di dalam komune tiap hasil dan pelayanan menjadi gratis bagi siapapun yang membutuhkannya. Kebutuhan, bukan pekerjaan, yang akan memutuskan apa yang akan didistribusikan, dan di dalam masyarakat yang bebas kebutuhan haruslah gratis. Serupa dengan Proudhon, ia menyadari bahwa kekayaan masyarakat dihasilkan secara kolektif—sangatlah tidak mungkin mengukur kontribusi individu—karena itu kekayaan sosial haruslah dinikmati bersama-sama juga.

Ketidaksetaraan dan kepemilikan pribadi atas pabrik-pabrik, tanah dan seterusnya harus dihapuskan, setelah ini kapitalisme bukannya diganti dengan kepemilikan negara—seperti halnya ambisi para pendukung sosialis otoritarian—namun dengan sistem kerja sama yang bersifat sukarela dalam skala internasional, Kropotkin menjelaskan bahwa elemen dari sistem tersebut sudah lebih dulu ada—sistem pos internasional adalah salah satu contohnya—dan tidak ada alasan logis kenapa kerja sama yang sukarela tidak dapat terjadi di dalam skala internasional. Cara-cara ini lebih praktis dan lebih baik dalam mengorganisir sebuah masyarakat modern yang kompleks dibandingkan dengan perencanaan negara dan kompetisi kapitalis, terutama ketika kita telah melihat segala bentuk penderitaan dan kesia-siaan yang dihasilkan dari sistem-sistem semacam ini. Jika seluruh energi dan kerja disalurkan pada aktivitas-aktivitas yang secara sosial bermanfaat dibanding menyalurkannya pada kegiatan yang tidak produktif seperti militerisme dan birokrasi, maka kebutuhan semua orang akan dapat dipenuhi.

Di dalam sebuah dunia anarkis yang merdeka, aktivitas produktif juga akan menjadi bentuk yang berbeda dari apa yang kita mengerti sekarang di bawah kapitalisme. Sub-divisi pekerja, kondisi-kondisi pabrik yang berbahaya, tugas-tugas tidak berguna, kebosanan, frustasi, dan kompulsi, semua itu akan digantikan dengan kepuasan setiap individu untuk memilih secara bebas pekerjaan mereka, yang berguna dan beragam. Di dalam masyarakat semacam ini, ketika batasan-batasan artifisial dihapuskan, maka manusia secara alami akan bergerak menuju pemenuhan kebutuhan untuk semuanya.

Tujuan eksklusif orang-orang di dalam kehidupan bukanlah makan, minum, dan membuat rumah untuk mereka sendiri. Setelah kebutuhan material mereka dipenuhi, kebutuhan lainnya, yang secara umum mungkin dapat dijelaskan sebagai sebuah kealamiahan yang artistik, akan mendorong mereka lebih jauh. Kebutuhan-kebutuhan ini adalah keberagaman yang luas; yang berbeda-beda bagi tiap individu, dan ketika masyarakat semakin beradab, individualitas juga akan semakin berkembang, dan beragam hasrat pun akan lahir.

Ada sebuah argumen tajam yang ditujukan untuk orang-orang yang yakin bahwa masyarakat manusia mampu membuat perubahan yang fundamental, dengan alasan bahwa pandangan semacam ini berlawanan dengan sisi alami manusia. Godwin telah mengatakan bahwa pembaikan kondisi masyarakat akan membuat mereka berkembang biak dengan cepat, dan oleh karena itu akan menyapu bersih kemajuan yang tadinya telah dibuat. Pertengahan abad 19 ini menjadi inti dari pemikiran ilmiah dan politis, bahwa hukum-hukum mendasar dari masyarakat itu serupa dengan alam (sebuah pandangan yang sama-sama dimiliki Proudhon dan Godwin), namun kehidupan di alam itu di manapun akan selalu “merah di taring dan cakar”. Darwin dan pengikutnya memandang kehidupan binatang sebagai sebuah “pertunjukan gladiator” yang kekal di mana peran kekuatan menegaskan kompetisi bertahan hidup dari yang terkuat dan pembasmian mereka yang paling lemah, serta membesar-besarkan ide bahwa masyarakat primitif dilihat sebagai suatu “pertarungan bebas tanpa henti”.

Perjalanan Kropotkin di Siberia dan Manchuria serta observasi ilmiah yang ia dapat di sana membuat ia berpikir berbeda. Menurutnya, pertarungan tanpa henti semacam itu sangatlah fatal bagi spesies manapun karena akan menghalangi mereka untuk mendapatkan kesempatan hidup berkelompok maupun bermasyarakat. Konsep semacam itu tidak sesuai dengan perkembangan dari masyarakat manusia. Dalam pandangannya, daripada pertarungan dan kompetisi, kerja sama dan solidaritas sosial merupakan elemen yang vital bagi keberhasilan dan survival dari makhluk hidup.

Di dalam bukunya, Mutual Aid (1902), Kropotkin mengumpulkan bukti-bukti ilmiah yang cukup impresif untuk mendukung ide-idenya, bahwa terdapat sebuah pertarungan yang terjadi akibat keadaan-keadaan alami— cuaca, suplai makanan dan seterusnya—dan bukan antara hewan-hewan dalam satu spesies.

Kehidupan berkelompok memberdayakan hewan yang terlemah sekalipun untuk mampu melawan, maupun mempertahankan diri mereka dari serangan binatang pemangsa yang paling ganas; kehidupan semacam ini memperpanjang umur; karena memberdayakan spesies untuk menghabiskan masa mudanya dengan sedikit energi; membuat hewan-hewan yang berkelompok dapat bermigrasi untuk mencari habitat baru. Dengan mengakui bahwa kekuatan—juga kecepatan, warna-warna protektif, kecerdikan, serta daya bertahan terhadap rasa lapar dan dingin—merupakan keberlimpahan kualitas yang membuat individu maupun spesies dapat bertahan di dalam keadaan-keadaan tertentu, kita dapat menyimpulkan bahwa di bawah keadaan apapun kemampuan bersosial adalah manfaat paling berguna di dalam perjuangan untuk hidup. Spesies-spesies yang mencerabut diri dari keadaan ini beresiko menimbulkan kepunahan; sementara hewan-hewan yang memahami dengan baik bagaimana menggabungkannya memiliki kesempatan terbesar untuk bertahan hidup dan melakukan evolusi yang lebih lanjut, meski mungkin mereka bisa saja lebih inferior dari yang lain dalam soal kemampuan-kemampuan lainnya, namun mereka lebih mampu secara intelektual.

“Kemampuan intelektual” sendiri merupakan bukti dari pentingnya kemampuan bersosialisasi. Bahasa, pengalaman, pengetahuan, budaya; semua ini hanya bisa tumbuh di dalam kehidupan sosial yang saling berbagi, yang juga menciptakan sebuah praktek pengertian bersama mengenai keadilan dari hari ke hari, yang bagi Kropotkin berada di jantung masyarakat. Keadilan, solidaritas, kerja sama dan saling menguntungkan sangat esensial di dalam masyarakat manusia. Tanpa semua itu kehidupan sehari-hari tidak dapat berjalan, dan karena semua itu juga—bukannya pemaksaan, sentralisasi, pemerintahan otoriter—yang akan memastikan perkembangan dan vitalitas dari masyarakat.

Kontribusi tak terkira dari Kropotkin adalah ketika ia membawa teori anarkis ke dalam sebuah fondasi yang ilmiah serta memberikan sebuah visi optimis demi harapan untuk masa depan. Kropotkin memandang Anarkisme sebagai ekspresi tertinggi akan sebuah kebutuhan biologis bagi makhluk hidup untuk membentuk kelompok-kelompok sosial. Studi-studi ilmiahnya menyediakan bukti bahwa gerak umum dari sejarah manusia mengarah terus-menerus menuju kebebasan, tidak perduli apapun yang dilakukan oleh otoritas untuk menghalanginya, dan perkembangan lebih lanjutnya adalah sesuatu yang tidak terelakkan. Dengan dibarengi sebuah revolusi sosial yang menyeluruh, masyarakat akan terus berkembang dan berubah ke arah yang tidak dapat dibayangkan oleh orang-orang yang hidup di dalam dunia otoritarian seperti sekarang ini. Masyarakat akan secara alami berkembang untuk membentuk sebuah kehidupan yang, “baik untuk semuanya”, di mana produktifitas kolektif akan dimanfaatkan demi penggunaan kolektif—yaitu Anarkisme.

Tahun-tahun terakhir usia Kropotkin tidak membahagiakan. Ia salah kaprah dalam mendukung Perang Dunia Pertama, karena menurutnya Jerman lebih otoriter daripada lawan-lawannya, sebuah posisi yang memisahkan dirinya dari kebanyakan anarkis. Pada tahun 1917 ia kembali ke Rusia, di mana ia disambut sebagai seorang revolusioner tersohor. Namun Kropotkin dengan cepat berseteru dengan Lenin dan juga kaum Bolshevik. Meskipun sudah tua, lemah dan terisolasi, ia tidak pernah berhenti menyerukan sebuah revolusi anarkis:

Sebuah revolusi sosial tidak dapat dicapai lewat sebuah pemerintahan yang tersentral... dengan mempercayai kejeniusan para diktator partai maka penghancurkan semua kelompok yang independen, serikat-serikat dagang dan organisasi distribusi kooperatif lokal adalah hal yang lumrah—mengubah mereka menjadi organ-organ birokratik kepartaian... ini bukanlah cara dalam mencapai revolusi.

Kropotkin meninggal pada tanggal 8 Februari, 1921. Ketika peti matinya diusung melewati jalan-jalan Moskow, sepanjang lima mil prosesi orang-orang yang berkabung terbentuk. Dengan tinta berwarna merah pada spanduk hitam kaum anarkis tertulis kalimat: “Selama ada otoritas takkan pernah ada kebebasan.”

Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper

Tidak ada komentar:

Get Your TAROT Reading