Selamat Datang! | Welcome!

DALAM WAKTU YANG SEMAKIN MENDESAK UNTUK TRANSFORMASI MIMPI, DIMANA RUANG-RUANG HIDUP SUDAH SEDIKIT TERSISA UNTUK KAMI MENGKREASIKAN MIMPI. DIMANA RUANG-RUANG HIDUP BUKAN LAGI BEBAS BERBICARA TENTANG MIMPI SETIAP INDIVIDU, BEBAS MEMILIH JALAN BUDAYA-PERADABAN UNTUK SETIAP KOMUNI, NAMUN SUDAH PENUH DENGAN MIMPI-MIMPI MASSAL DAN JALAN HIDUP BUDAYA-PERADABAN MASSAL DALAM BINGKAI PERBUDAKAN MANUSIA.

IDEOLOGI, PEMERINTAHAN, PASAR, KORPORASI, STRUKTUR HIDUP DALAM SEJARAH TERCIPTA MASIH BELUM MAMPU MEMBEBASKAN MANUSIA DI ATAS ALAM YANG NETRAL INI, MAKA UPAYA-UPAYA UNTUK MENCIPTAKAN RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS ALAM INI ADALAH UPAYA PEMBEBASAN INDIVIDU MANUSIA.

INDIVIDU BUKANLAH APA YANG IA PAKAI, APA YANG IA KENDARAI, APA YANG IA PERCAYAI. INDIVIDU BUKANLAH SETIAP MASALAH-MASALAH YANG MELEKAT PADA DIRINYA, LABEL-LABEL YANG DIBERIKAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA. INDIVIDU ADALAH ENERGI INDEPENDEN DALAM KETAKDEFINISIAN YANG MAMPU MEMBERIKAN API KEHIDUPAN KEPADA ALAM, DIMANA ENERGI TERSEBUT JUGA BERASAL DARI API KEHIDUPAN ALAM DAN INI DINAMAI DENGAN SPIRIT.

MAKA PEMBEBASAN SPIRIT AKAN MEMBEBASKAN DUNIA, ADALAH VITAL UNTUK MENGHANCURKAN RUANG-RUANG YANG MENDESAK. PERANG TERHADAP MANIPULASI INFORMASI, HARAPAN-HARAPAN PALSU, DAN SEGALA STRUKTUR YANG MELEMAHKAN INDIVIDU DAN MEMBANGUN KEMBALI RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS KEHANCURANNYA SAMBIL MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN RUANG-RUANG BEBAS YANG SUDAH TERCIPTA.

SUDAH SAATNYA BEBASKAN SPIRITMU MAKA KAMU MEMBEBASKAN DUNIAMU! ANGKAT BERPERANG KARENA INI ADALAH MEDAN PERTEMPURAN & PERTARUNGAN SPIRITUALITAS!


FREE SPIRIT-FREE WORLD
AQUARIAN
aquarian.free@gmail.com

Kunjungi Pustaka Online Aquarian

QUOTES FOR LIFE TRANSFORMATION

Jumat, 03 September 2010

RANTERS DAN DIGGERS


“...sekarang ini seluruh dunia sedang berada dalam sebuah lelucon yang
lantang...”

Gerakan Free Spirit anarkis perlahan-lahan berkembang menuju bentuk yang lebih konkrit pada abad ke 17 di Inggris. Gerakan ini menamai diri mereka Ranters dan Diggers. Pada masa tersebut, kondisi kerajaan Inggris sedang mengalami goncangan revolusi dan perang sipil yang tidak berkesudahan. Raja dihukum mati, diikuti dengan bertahtanya kediktatoran Cromwell. Kejadian-kejadian ini semakin meyakinkan hati masyarakat bahwa hidup mereka tidak akan pernah berubah. Karena situasi krisis ini, Anarkisme mulai subur di hati para pemberontak, para prajurit yang kecewa oleh perang, petani miskin, dan para penghuni pinggiran kota-kota.

Ribuan Ranters di London memiliki tempat berkumpul (Tavern) yang mereka juluki sebagai The True House of God, tempat di mana mereka minum-minum, bersenang-senang, bernyanyi, bersiul, mengumpat, dan berbicara tanpa henti—inilah yang mereka maksud sebagai Rant (berbicara terlalu banyak). Para Ranters ini merupakan orang-orang yang pasifis, mereka lebih memilih mabuk setiap hari daripada berperang dan membunuh satu sama lainnya; namun di sisi yang lain, mereka juga menyatakan bahwa dosa itu tidak ada; bagi mereka, “mengumpat, bermabuk-mabukan, perzinahan, dan pencurian itu sesuci Tuhan.” Di mata mereka: “keseimbangan, persamaan dan komunitas yang setara akan membangun kasih sayang, perdamaian, dan kebebasan sempurna yang universal.”

Gerakan ini pun dalam waktu yang singkat berhasil menjadi gerakan yang popular di seluruh dataran Inggris, sehingga Cromwel memutuskan untuk bertindak tegas. Banyak dari para Ranters yang ditangkap dan dipenjara, bahkan dihukum mati karena perilaku mereka yang dianggap menghina sensibilitas borjuis, sebagaimana yang pernah dikatakan Cromwell mengenai seorang Ranter: “wanita ini sungguh kotor selayaknya hewan, kupikir ia tidak pantas hidup.”

Pada tahun 1640an terjadi musim panen yang buruk diikuti dengan kenaikan harga bahan makanan dan pajak, dan pada saat yang bersamaan, perang berakhir dan membuat ribuan prajurit menggelandang di jalan. Di seluruh Inggris bagian selatan: “kaum miskin berkumpul bersama membentuk kelompok-kelompok dan merampas jagung-jagung yang akan dibawa ke pasar, mereka membagi-bagikan jagung rampasan tersebut kepada yang lainnya dan berkata bahwa mereka tidak mau kelaparan. Oleh karena itu, adalah suatu keharusan untuk menghapuskan seluruh peraturan, demikian juga dengan pemerintah, karena kelaparan akan memecah dan menerobos dinding-dinding batu.”

Di Burford, pada tahun 1649, seluruh rejimen memberontak namun dengan singkat dapat dibasmi oleh pemerintah. Di Walton-Thames, tentara mendobrak sebuah gereja dan menuntut penghapusan pajak, kependetaan, kehakiman, dan injil. Di dekat bukit St. George di hari yang sama, 30 wanita dan pria, yang dipimpin oleh Gerard Winstanley, menggali lahan kosong dan mulai menanam benih di lahan tersebut. Seorang pengamat dari kejadian tersebut menulis, “mereka mengundang semua orang untuk menolong mereka, dan berjanji akan memberikan mereka daging, minuman dan pakaian. Mereka mengatakan kalau jumlah mereka akan bertambah menjadi empat atau lima ribu orang dalam jangka waktu sepuluh hari.”

Komunitas Digger arahan Winstanley ini tidak pernah melebihi jumlah lima puluh orang, walau kelompok-kelompok serupa muncul di seluruh daratan Inggris.

Sudah sejak awal komunitas Diggers mengalami intimidasi bahkan penyerangan dari kelas penguasa lokal, mereka menghancurkan perumahan komunitas tersebut, bibit-bibit dan alat yang digunakan untuk menggarap tanah juga dirampas. Kaum Diggers beberapa kali digebuki dan Winstanley sendiri dipenjara sebanyak dua kali. Pada bulan maret 1650, ketika gubuk-gubuk mereka yang baru dibakar dan mereka semua terancam untuk dibunuh, para Diggers menyerah dan menghentikan aktivitas mereka.

Eksperimen mereka ini menginspirasikan Winstanley untuk menorehkannya di atas kertas. Tulisan yang berjudul The Law of Freedom yang diterbitkan tahun 1652, adalah tulisan yang untuk pertama kalinya di dalam sejarah yang memberi penjelasan seksama perihal Komunisme-Anarkis. Winstanley memulainya dengan tuntutan agar semua orang dapat memiliki alat-alat bertani juga benih serta tanah yang dimiliki secara bersama untuk kemudian memproduksinya secara bebas demi kepentingan bersama. Semua orang yang masih sehat harus bekerja berdampingan dan tidak satu orang pun yang punya hak untuk memiliki pekerja. Anak-anak, pertama-tama harus dibimbing oleh orang tua mereka untuk mempelajari perdagangan, seni, ataupun ilmu pengetahuan agar mereka dapat mengambil peran dalam kerja-kerja produktif di masa depan. Politik akan didesentralisasikan; negara tidak lagi diperlukan ketika semua orang terlibat di dalam administrasi komunitas-komunitas mereka sendiri. Pegawai publik tetap diperlukan, dan akan dipilih setiap setahun sekali.

Tapi fondasi utama dari rencana Winstanley adalah penghapusan dari kepemilikan pribadi atas tanah-tanah sebagai basis dari kebebasan yang sebenarnya. Akses yang setara untuk semua sumber daya alam adalah esensi dari kebebasan di mana kebebasan yang lainnya akan menyusul: Perhatikanlah bahwa Inggris dapat menjadi masyarakat yang bebas jika saja kaum miskin yang tidak memiliki tanah dapat memiliki kesempatan bebas untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bersama dan agar dapat hidup nyaman seperti para tuan tanah di pemukiman mereka. Dan itu bukan hanya sumber daya alam yang seharusnya diambilalih dan dimanfaatkan oleh masyarakat, namun keseluruhan dari sumber daya dan lahan-lahan kosong di Inggris dan di seluruh dunia harus diambil alih oleh masyarakat dengan kebijaksanaan, dengan tidak mengklaim adanya kepemilikan pribadi, namun mengambilalih bumi sebagai harta karun bersama.

Materi diambil dari buku ANARKI: SEBUAH PANDUAN GRAFIS karya Clifford Harper

Tidak ada komentar:

Get Your TAROT Reading