Selamat Datang! | Welcome!

DALAM WAKTU YANG SEMAKIN MENDESAK UNTUK TRANSFORMASI MIMPI, DIMANA RUANG-RUANG HIDUP SUDAH SEDIKIT TERSISA UNTUK KAMI MENGKREASIKAN MIMPI. DIMANA RUANG-RUANG HIDUP BUKAN LAGI BEBAS BERBICARA TENTANG MIMPI SETIAP INDIVIDU, BEBAS MEMILIH JALAN BUDAYA-PERADABAN UNTUK SETIAP KOMUNI, NAMUN SUDAH PENUH DENGAN MIMPI-MIMPI MASSAL DAN JALAN HIDUP BUDAYA-PERADABAN MASSAL DALAM BINGKAI PERBUDAKAN MANUSIA.

IDEOLOGI, PEMERINTAHAN, PASAR, KORPORASI, STRUKTUR HIDUP DALAM SEJARAH TERCIPTA MASIH BELUM MAMPU MEMBEBASKAN MANUSIA DI ATAS ALAM YANG NETRAL INI, MAKA UPAYA-UPAYA UNTUK MENCIPTAKAN RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS ALAM INI ADALAH UPAYA PEMBEBASAN INDIVIDU MANUSIA.

INDIVIDU BUKANLAH APA YANG IA PAKAI, APA YANG IA KENDARAI, APA YANG IA PERCAYAI. INDIVIDU BUKANLAH SETIAP MASALAH-MASALAH YANG MELEKAT PADA DIRINYA, LABEL-LABEL YANG DIBERIKAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA. INDIVIDU ADALAH ENERGI INDEPENDEN DALAM KETAKDEFINISIAN YANG MAMPU MEMBERIKAN API KEHIDUPAN KEPADA ALAM, DIMANA ENERGI TERSEBUT JUGA BERASAL DARI API KEHIDUPAN ALAM DAN INI DINAMAI DENGAN SPIRIT.

MAKA PEMBEBASAN SPIRIT AKAN MEMBEBASKAN DUNIA, ADALAH VITAL UNTUK MENGHANCURKAN RUANG-RUANG YANG MENDESAK. PERANG TERHADAP MANIPULASI INFORMASI, HARAPAN-HARAPAN PALSU, DAN SEGALA STRUKTUR YANG MELEMAHKAN INDIVIDU DAN MEMBANGUN KEMBALI RUANG-RUANG BEBAS DI ATAS KEHANCURANNYA SAMBIL MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN RUANG-RUANG BEBAS YANG SUDAH TERCIPTA.

SUDAH SAATNYA BEBASKAN SPIRITMU MAKA KAMU MEMBEBASKAN DUNIAMU! ANGKAT BERPERANG KARENA INI ADALAH MEDAN PERTEMPURAN & PERTARUNGAN SPIRITUALITAS!


FREE SPIRIT-FREE WORLD
AQUARIAN
aquarian.free@gmail.com

Kunjungi Pustaka Online Aquarian

QUOTES FOR LIFE TRANSFORMATION

Minggu, 16 Januari 2011

ITALIA 1969


Italia, seperti halnya dengan keadaan dunia, juga mengalami konflik-konflik di dalam universitas-universitasnya, namun kali ini para pelajar memiliki kontak yang kuat di dalam pabrik-pabrik, khususnya Fiat, di daerah Turin dan Pirelli, juga Milan.

Tahun 1969 dimulai dengan cara-cara biasa, dengan para bos dan serikat yang menyelesaikan ritual masalah gaji dan produktivitas. Namun tiba-tiba, di pabrik Fiat besar, yang dikenal sebagai kamp budak, terjadi sebuah letusan yang tak biasa ketika ribuan pekerja muda mengambilalih serta menduduki pabrik tersebut. Dari belakang barikade-barikade, dan penentangan mereka terhadap serikat, para pemogok mengambil tanggung jawab sendiri untuk menuntut kenaikan gaji dan jam kerja yang lebih ringan. Selama Hot Autumn aktivitas otonomus mogok liar ini tersebar dari Turin ke Milan dan menjalar ke seluruh Italia.

Kekuatan penggerak perjuangan di Fiat merupakan para imigran-imigran yang baru datang dari wilayah selatan, yang muak dengan aktivitas tak manusiawi, dari padatnya jam kerja. Respon mereka terhadap hal ini adalah dengan menolak datang ke tempat kerja. Di tahun 1969, karena pemogokan yang dilakukan oleh para pekerja, Fiat kehilangan 20 juta jam kerja ketika setiap harinya 10 persen dari 180.000 pekerja tidak hadir pada jam-jam kerja tersebut. Pekerja malahan membuat bentuk tindakan yang lebih keras lagi sebagai reaksi dari kondisi-kondisi yang memuakan tersebut. Pengetahuan mereka yang mendetil dari aktivitas pabrik membuat mereka bisa menghentikan semua aktivitas hanya dengan melakukan pemogokan kecil di titik yang tepat pada jalur produksi. Ditambah dengan mogok kerja liar yang berkelanjutan, mengakibatkan sebuah gelombang pertemuan spontan tanpa henti, serta berkali-kali dilakukannya tindakan sabotase yang merugikan perusahaan.

Kerja bukanlah target satu-satunya. Telah sekian lama serikat pekerja melakukan konspirasi dengan para bos untuk memastikan bahwa produksi berjalan dengan mulus. Sekarang, para pekerja muda percaya bahwa kekuatan mereka terletak dalam kehadiran mereka secara bersama-sama di lantai pabrik, dan bukannya terletak pada anggota-anggota serikat pekerja yang dibiarkan melakukan negosiasi di dalam ruang kantor manajer. Jika manajemen memang ingin mendiskusikan perubahan, mereka harus bertemu muka dengan para pekerja di lantai pabrik—kalau memang mereka berani. Pencapaian baru di dalam tawar-menawar dunia industri membuat serikat-serikat bersikap berlebihan dan menantang para bos. Sebagaimana Agnelli, pimpinan Fiat, berkata:

Sekarang ini, ketidakdisiplinan dan ilegalitas tersebar luas: pemogokan-pemogokan, ataupun march-march di dalam pabrik. Protes terhadap kondisi-kondisi kerja yang terlalu cepat, kenaikan—menentang semuanya! Orang-orang serikat pekerja berkata kalau mereka tidak tahu apa-apa mengenai hal tersebut, dan aku memang mempercayainya! Orang-orang ini tidak berjuang demi perubahan-perubahan kecil—mereka menginginkan revolusi!

Kesuksesan orang-orang ini memaksa negara untuk membuat kebijakan baru, yaitu “strategi ketegangan”. Sebuah atmosfir ketidakpastian dan rasa takut yang sengaja diciptakan untuk membuat penyerangan terhadap kaum radikal.

Kebijakan baru ini dikenalkan untuk pertama kali di Milan pada tanggal 12 Desember 1969. Sebuah bom meledak di dalam bank yang dipenuhi orang, mengakibatkan 16 orang mati dan 88 orang terluka. Bom tersebut, dan yang menyusul setelah itu, merupakan hasil kerja dari kelompok fasis yang berhubungan erat dengan Polisi Rahasia Italia. Kaum anarkis dikambinghitamkan dan mendapatkan represi yang hebat. Dua orang anarkis Milan, Giovanni Pinelli—seorang pekerja rel kereta—dan Pietro Valpreda—seorang penari—ditangkap dan diinterogasi. Menurut pihak kepolisian, Pinelli “mengakuinya”. Namun dengan hadirnya enam polisi di dalam ruangan, ia berusaha pergi ke arah jendela untuk kemudian membukanya dan melompat menjemput kematiannya yang berada pada jarak empat lantai.

Walau strategi semacam ini dijalankan—145 kali pemboman, serangan-serangan polisi yang massif, 10.000 pekerja berada dalam ancaman pengadilan—penolakan kerja tetap tersebar keluar pabrik dan meraih komunitas yang lebih luas. Apa yang dimulai dari sebuah tuntutan penurunan jam kerja hingga 40 jam perminggunya dan bagi periode-periode yang lainnya, berkembang menjadi pertentangan terhadap percepatan aktivitas kerja, sabotase di ruang kerja, penolakan terhadap serikat-serikat pekerja serta pengambilalihan pabrik, semuanya ini mengarah menuju penolakan terhadap keseluruhan sistem kerja. Penolakan ini menyebar ke tiap aspek dari kehidupan, mempengaruhi seluruh masyarakat Italia. Penyebaran ini meraih gelombang baru dari para pelajar, pemuda-pemudi urban, anakanak sekolah—di bulan Desember tahun 1970 lebih dari 500 sekolah diduduki—dan melangkah menuju aksi-aksi mogok untuk transportasi gratis, pun mogok bayar uang sewa, dan ribuan gedung-gedung kosong ditempati oleh para tuna wisma.

Di pertengahan tahun 1970an pemberontakan ini berkembang menjadi sebuah gerakan massa—autonomy—yang berhasil menyatukan para pekerja muda pabrik, pelajar, pemuda urban, orang-orang yang termarjinalkan serta para penganggur. Melalui pengalaman yang diperoleh dari tahun 1960an, mereka tidak lagi menaruh kepercayaan kepada serikat-serikat pekerja, Partai Komunis dan bentuk-bentuk lainnya dari politik yang sentralis—mereka lebih memilih menemukan cara yang baru dalam berorganisasi. Dengan menduduki setiap lingkungan di kawasan kota-kota besar, para pekerja muda tersebut membangun komune-komune besar: cara-cara hidup tradisional diganti dengan eksperimen-eksperimen kolektif, termasuk komune-komune kaum gay. Segala sesuatunya diubah, khususnya oleh feminisme. Di kota-kota, stasiun-stasiun radio wildcat dibentuk, seperti Radio Alice Bologna—yang membuat gerakan saling bersentuhan satu dengan yang lain.

Di Milan pada tahun 1976, 20.000 anak muda yang datang menghadiri sebuah festival musik berakhir dengan melakukan pertempuran jalanan melawan polisi. Di musim gugur pada waktu itu, gerakan tersebut mengerahkan energi mereka menuju pengaturan-harga otonomus. Pengikutnya berkembang mencapai sepuluh ribuan di kota-kota utama Milan, Roma, dan Bologna, untuk mengambil kebutuhan mereka dari toko-toko mewah dan mendeklarasikan penurunan harga di tiap sinema, teater, dan restoran.

Aksi paling dramatis dari pengaturan harga yang terjadi pada tahun itu terdapat di La Scala, sebuah rumah opera di Milan. Tanggal 7 desember menandakan musim opera terbaru, sebuah jambore rutin dari para borjuis kota, dengan harga tiket lebih tinggi dari upah seorang pekerja tiap minggunya. Otonomis Milan mengumumkan kalau mereka tidak akan membiarkan “provokasi yang disengaja ini.” Perang dideklarasikan di La Scala. Pada malam pembukaan opera tersebut terlihat polisi anti huru-hara bersenjata membentengi gedung; pertempuran sepanjang malam mengakibatkan tujuh pemuda terluka serius dan 300 orang ditahan. Ironisnya, opera tetap dipentaskan.

Tidak ada komentar:

Get Your TAROT Reading